Jumat, 26 Februari 2016

Tantangan Untuk Bangsa


Saat Pelantikan Pengurus

HMI sebagai organisasi kader diharapkan mampu menjadi alat perjuangan dalam mentransformsikan gagasan dan aksi terhadap rumusan cita yang ingin dibangun yakni terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang dirindhoi Allah SWT. Dalam aktifitas keseharian, HMI sebagai organisasi kader platform yang jelas dalam menyusun agenada, perlu mendekatkan diri pada realitas masyarakat dan secara intrens berusaha membangun proses dialetika secara obyektif dalam pencapaian tujuannya. Selain itu, kader-kader HMI juga dituntut agar peka terhadap lingkungan sekitarnya serta mampu menyumbangkan gagasan-gagasan cemerlang untuk menyelamatkan bangsanya sendiri dari berbagai tantangan yang sedang dihadapi.

Pada tahun 2020 hingga 2030 Negara Indonesia akan dihadiahi Bonus Demografi. Bonus Demografi yang dimaksud yaitu ketika negara Indonesia memiliki jumlah penduduk usia Produktif dengan jumlah yang melimpah, yaitu sekitar 2/3 dari jumlah penduduk keseluruhan. Bonus demografi dapat dilihat dengan parameter Dependency Ratio (angka beban ketergantungan) yang cukup rendah, yaitu mencpai 44. Hal ini berarti bahwa dalam setiap 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) hanya menanggung sekitar 44 penduduk tidak produktif. Data Badan Pusat Statistik (BPS) indonesia tahun 2010 menunjukkan Dependency ratio Indonesia sebesar 50,5. Sementara pada tahun 2015 dependency ratio memiliki angka lebih kecil yaitu 48,6. Angka dependency ratio ini akan semakin kecil lagi pada tahun 2020 hingga 2030, yang akan menciptakan bonus demografi untuk Indonesia.

Dengan bonus demografi yang akan diterima Indonesia tahun 2020-2030, maka peluang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat dicapai. Namun  untuk mewujutkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut, hal yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana strategi negara  dalam menyiapkan angkatan kerja yang berkualaitas?.

Keberhasilan dalam memanfaatkan bonus demografi dipengaruhi oleh kesiapan pemerintah untuk menyiapkan angkatan kerja yang berkualitas. Kualitas tersebut berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kecukupan gizi. Untuk itu upaya menciptakan angkatan kerja yang berkualitas, perlu dipersiapkan matang-matang. Data BPS tahun 2014 menunjukkan bahwa dari segi Partisipasi Sekolah penduduk Indonesia masih rendah digolongan umur 19-24 tahun. Angka partisipasi sekolah kelompok umur 19-24 pada tahun 2013 masih 20,14%. Walau angka ini telah mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya, namun jika dibandingkan dengan Angka partisipasi sekolah kelompok umur dibawahnya yang memiliki rata-rata mencapai diatas 60%, masih menunjukkan kesenjangan yang besar. Sementara Data tentang Human Development Index (HDI) yang disajikan United Nations for Development Program (UNDP) menunjukkan angka HDI Indonesia masih menempati urutan ke-111 dari 182 negara (Detiknews, 2014).

Jumlah angkatan kerja yang melimpah pada fase bonus demografi harus dimanfaatkan secara baik oleh negara Indonesia. Kunci utamanya yaitu dengan mempersiapkan angkatan kerja yang berkualitas. Hanya dengan angkatan kerja yang berkualitas maka bonus demografi akan benar-benar memberikan dampak yang positif bagi Indonesia. Dengan angkatan kerja yang berkualitas akan dapat merespon penawaran kerja dari negara-negara maju. Fenomena yang terjadi saat ini adalah bahwa negara maju kekurangan penduduk muda, sebagai kelompok angkatan kerja yang dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi. Untuk itu peluang tersebut bisa dimanfaatkan oleh negara-negara yang mendapatkan bonus demografi.

Namun Peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui bonus demografi bisa saja menjadi boomerang bagi Indonesia sendiri. Ketika negara tidak siap dalam menyongsong bonus demografi pada tahun 2020-2030, maka dapat menimbulkan permasalahan baru yang tak kalah hebatnya. Ketika Indonesia tidak mampu menyiapkan angkatan kerja berkualitas, tentu akibat yang terjadi yaitu akan menimbulkan pengangguran dimana-mana. Pengangguran terjadi ketika angkatan kerja tidak mampu terserap kedalam lapangan kerja yang sebenarnya tersedia karena tidak memenuhi kualifikasi yang di butuhkan perusahaan. Dengan begitu, tentu bonus demografi hanya sebagai angin lalu yang tidak memiliki dampak positif, dan bahkan malah menyebabkan angin ribut ketika tingkat pengangguran semakin tinggi. Berangkat dari ulasan sebelumnya, maka muncul beberapa pertanyaan yaitu: Pertama, Bagaimana perubahan komposisi penduduk indonesia akan menciptakan bonus demografi? Kedua, Bagaimanan strategi pemerintah untuk meyiapkan diri dalam menyambut fase bonus demografi 2020-2030?

Selain persoalan diatas, tantangan bangsa kita selanjutnya adalah MEA. MEA merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Bagi Indonesia sendiri, MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan eskpor yang pada akhirnya akan meningkatkan GDP Indonesia. Di sisi lain, muncul tantangan baru bagi Indonesia berupa permasalahan homogenitas komoditas yang diperjualbelikan, contohnya untuk komoditas pertanian, karet, produk kayu, tekstil, dan barang elektronik (Santoso, 2008). Dalam hal ini competition risk akan muncul dengan banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke Indonesia yang akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar negri yang jauh lebih berkualitas. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi Negara Indonesia sendiri.

Pada sisi investasi, kondisi ini dapat menciptakan iklim yang mendukung masuknya Foreign Direct Investment (FDI) yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah kepada pasar dunia. Meskipun begitu, kondisi tersebut dapat memunculkan exploitation risk. Indonesia masih memiliki tingkat regulasi yang kurang mengikat sehingga dapat menimbulkan tindakan eksploitasi dalam skala besar terhadap ketersediaan sumber daya alam oleh perusahaan asing yang masuk ke Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah sumber daya alam melimpah dibandingkan negara-negara lainnya. Tidak tertutup kemungkinan juga eksploitasi yang dilakukan perusahaan asing dapat merusak ekosistem di Indonesia, sedangkan regulasi investasi yang ada di Indonesia belum cukup kuat untuk menjaga kondisi alam termasuk ketersediaan sumber daya alam yang terkandung.

Dari aspek ketenagakerjaan, terdapat kesempatan yang sangat besar bagi para pencari kerja karena dapat banyak tersedia lapangan kerja dengan berbagai kebutuhan akan keahlian yang beraneka ragam. Selain itu, akses untuk pergi keluar negeri dalam rangka mencari pekerjaan menjadi  lebih mudah bahkan bisa jadi tanpa ada hambatan tertentu. MEA juga menjadi kesempatan yang bagus bagi para wirausahawan untuk mencari pekerja terbaik sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Dalam hal ini dapat memunculkan risiko ketenagakarejaan bagi Indonesia. Dilihat dari sisi pendidikan dan produktivitas Indonesia masih kalah bersaing dengan tenaga kerja yang berasal dari Malaysia, Singapura, dan Thailand serta fondasi industri yang bagi Indonesia sendiri membuat Indonesia berada pada peringkat keempat di ASEAN (Republika Online, 2013).

          Melihat momentum diatas, maka kader Himpunan Mahasiswa Islam harus peka dan terpanggil untuk menciptakan sebuah gagasan cemerlang demi menyelmatkan Indonesia agar melewati tantangan yang sedang dihadapinya. Berbagai macam gagasan cemerlang tersebut tidak akan muncul jika hal ini hanya menjadi bahan diskusi dan kajian kita secara individual. Maka perlu adanya ruang formal secara kelembagaan yang dijadikan sebagai forum ilmiah untuk membicarakannya agar menghasilkan sebuah solusi yang ideal. Maka untuk itu, kami yang tergabung dalam Front Komisariat Bersatu Himpunan Mahasiswa Islam berinisiatif akan melaksanakan Dialog Publik yang dirangkaikan dengan Temu Kader dan Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Se-Kepulauan Buton dengan tema “HMI DITENGAH DINAMIKA BANGSA DALAM MENJAWAB KERESAHAN UMAT” sebagai sebuah jawaban awal atas beberapa persoalan yang tengah dihadapi oleh Indonesia saat ini.

1 komentar:

  1. The Wynn/Encore casino - Dr. mcd.com
    Address, 3131 계룡 출장마사지 South 아산 출장안마 Las Vegas Blvd, Las Vegas, NV 정읍 출장마사지 89109; Phone number, 수원 출장샵 718-369-9940, Toll free: 서산 출장샵 (702) 770-7777.

    BalasHapus